-14 Desember 2023: Hujan Meteor Geminid
Hujan meteor Geminid akan berlangsung dengan 150 meteor per jam pada saat mencapai maksimum. Hujan meteor Geminid tampak datang dari rasi kembar Gemini. Hujan meteori ini berlangsung dari tanggal 19 November-24 Desember dengan intensitas maksimum akan terjadi tanggal 14 Desember.
Hujan meteor Geminid berasal dari puing-puing asteroid 3200 Phaethon. Hujan meteor ini melaju dengan kecepatan 35 km/detik dan bisa dinikmati kehadirannya setelah rasi Gemini terbit pukul 20:03 WIB. Bulan terbenam pukul 19:28 WIB sekitar 35 menit sebelum radian Geminid terbit.
Bulan purnama yang terang dan besar ini menerangi langit Jerman pada Kamis (17/10). Kerumunan orang berkumpul di atas Bukit Olimpiade Munich untuk menyaksikan Bulan di atas kota.
©2024 iStockphoto LP. Desain iStock adalah merek dagang iStockphoto LP.
Di bulan Desember 2023 ini akan terjadi hujan meteor dan fenomena langit langka. Buat kamu pecinta astronomi, perlu mencatat daftar hujan meteor dan fenomena langit yang akan terjadi di bulan Desember 2023.
Dilansir dari situs Langit Selatan, berikut ini daftar hujan meteor dan fenomena langit di Desember 2023.
Desember 2023: Hujan Meteor Phoenicid
Berlangsung pada tanggal 28 November-9 Desember, Hujan meteor Phoenicid akan mencapai puncak pada tanggal 2 Desember. Hujan meteor yang tampak muncul dari rasi Phoenix ini memiliki laju meteor per jam yang beragam saat mencapai maksimum. Para pengamat dapat mengamati sekitar 12 meteor per jam saat malam puncak hujan meteor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hujan meteor Phoenicid berasal dari puing-puing komet D/1819 W1 (Blanpain) dan dapat diamati sejak Matahari terbenam sampai sekitar pukul 02.44 WIB. Waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor Phoenicid adalah pukul 20.00 WIB, saat titik arah datang meteor berada pada titik tertinggi di langit.
Desember 2023: Hujan Meteor Puppid-Velids
Berlangsung pada tanggal 1-15 Desember, Hujan meteor Puppid-Velids akan mencapai puncak pada tanggal 7 Desember. Hujan meteor tampak muncul dari rasi Puppis. Saat mencapai maksimum, hujan meteor ini memiliki laju 10 meteor per jam.
Hujan meteor Puppid-Velids baru dapat diamati setelah rasi Puppis yang menjadi radian hujan meteor ini terbit pada pukul 20.27 WIB dan dapat diamati sampai fajar menyingsing.
Waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor Puppid-Velids adalah pukul 03.00 WIB, saat titik arah datang meteor berada pada titik tertinggi di langit. Bulan yang baru melewati fase perbani akhir terbit tengah malam.
-22 Desember 2023: Hujan Meteor Ursid
Hujan meteor Ursid yang berlangsung dari tanggal 13-24 Desember, akan tampak datang dari rasi Ursa Minor. Hanya para pengamat di belahan Bumi Utara atau di atas garis khatulistiwa saja yang dapat menyaksikan lintasan meteor Ursid.
Rasi Ursa Minor akan terbit lewat tengah malam bagi pengamat di belahan Bumi Utara. Untuk pengamat di belahan Bumi Selatan, Ursa Minor terbit hampir bersamaan dengan Matahari terbit. Sehingga, hujan meteor Ursid tidak akan teramati oleh pengamat yang tinggal di bawah garis khatulistiwa.
Puncak hujan meteor Ursid terjadi pada tanggal 21-22 Desember 2023 dan meteor yang melintas di langit akan bergerak dengan kecepatan 33 km/jam. Saat mencapai intensitas maksimum, pengamat hanya bisa melihat 10 meteor per jam dari sisa komet 8P/Tuttle yang dilintasi Bumi.
Hujan meteor Ursid terbit pada pukul 04.15 WIB dari Bandung. Tapi untuk pengamat Indonesia di belahan bumi Utara atau di utara khatulistiwa seperti di Banda Aceh, hujan meteor ini bisa mulai diamati sejak pukul 01.20 WIB
Hujan meteor merupakan salah satu fenomena alam yang dapat dinikmati keindahannya. Ada cara-cara melihat hujan meteor yang bisa dilakukan untuk menyaksikan peristiwa tersebut.
Saat dilihat, hujan meteor bergerak seperti kilatan cahaya yang memanjang dan bergerak cepat. Berikut informasi selengkapnya soal cara melihat hujan meteor.
ilansir situs resmin LAPAN, hujan meteor adalah meteor yang jatuh dan melewati permukaan bumi dalam jumlah banyak. Meteor yang dilihat dari permukaan bumi akan terlihat seperti hujan yang turun.
Dikutip dari situs Space, berikut adalah cara-cara melihat hujan meteor:
Cari lokasi dengan medan pandang ke langit selatan,
Jauhi cahaya terang, pergilah ke tempat paling gelap untuk melihat hujan meteor secara jelas,
Lihatlah meteor dengan mata telanjang karena hujan meteor lebih baik disaksikan dengan penglihatan langsung,
Anda tidak memerlukan peralatan khusus, seperti teleskop atau teropong karena hujan meteor dapat disaksikan secara langsung,
Berikan waktu sekitar 30-45 menit untuk mata kita beradaptasi dengan kegelapan,
Hindari penggunaan ponsel saat ingin melihat hujan meteor agar mata bisa menyesuaikan penglihatan saat gelap,
Pilih lokasi dengan penampakan langit tidak terganggu pepohonan atau bangunan,
Nikmati hujan meteor sambil berbaring telentang agar menambah ketenangan saat menyaksikan menyaksikan peristiwa tersebut.
Selain hujan meteor ada beberapa fenomena langit berkaitan dengan fase Bulan yang terjadi di bulan Desember ini. Berikut daftar fenomena Bulan di Desember 2023 dan prakiraan waktu terjadinya:Baca selengkapnya di link berikut ini.Itu dia informasi seputar hujan meteor dan fenomena langit di bulan Desember 2023.
Liputan6.com, Jakarta Jika Anda memandang langit malam yang bersih tak berawan, Anda bisa melihat indahnya benda-benda langit yang memancarkan cahaya warna-warni. Entah itu bintang, planet, atau apapun. Satu fenomena langit yang juga indah dipandang adalah hujan meteor. Meteor merupakan hasil pecahan objek celestial seperti asteroid atau komet kala jatuh ke Bumi dan bergesekan dengan atmosfernya. Batu meteor ini bisa ditemukan di berbagai negara. Salah satunya di Indonesia.Di daerah Belitung terdapat batu meteor hitam pekat dan mengkilat yang disebut dengan batu Satam. Seperti dilansir dari Indosiar.com pada Jumat (30/1/2015), kata `Satam` diberikan oleh warga keturunan Tionghoa kepada batu itu, dimana `Sa` berarti `Pasir` dan `Tam` berarti `Empedu` sehingga `Satam` artinya `Empedu Pasir`. Door J.C. Mollema (1881-1946), dalam bukunya berjudul ` De Ontwikkling Van Het Eiland Billiton-Maatschappij`, menjelaskan bahwa batu meteor di daerah Belitung disebut dengan istilah `Billitonite` oleh Ir. N Wing Easton dari Akademi Amesterdam di Belanda.Saat ini sebagian masyarakat mempercayai bahwa batu Satam memiliki kekuatan magis sebagai penangkal dan penolak racun atau makhluk gaib semisal jin. Kepercayaan mistis semacam ini memang menjadi satu fenomena lazim di Indonesia. Bukan hanya batu Satam yang menjadi objek mistifikasi masyarakat. Batu-batu lain semacam akik pun kerap menjadi objek kepercayaan mistis sebagian masyarakat.
Mengenai orang-orang yang suka batu cincin karena unsur kleniknya, Sujarwanto Rahmat M. Arifin yang merupakan salah seorang komisioner Komisi Penyiaran Indonesia dan menaruh perhatian pada batu akik sejak 4 tahun lalu mengemukakan pendapatnya pada Liputan6.com, Rabu (21/1/2015). “Memang ada sebagian orang yang suka batu akik karena kepercayaan kleniknya. Untuk hal ini merupakan tugas pemuka-pemuka agama untuk terus menyuarakan apa yang harusnya menjadi pedoman dalam berkegiatan, termasuk kegemaran akan batu cincin,” ucap Sujarwanto.Sujarwanto sendiri mengaku bahwa ia bukan orang yang percaya dengan kandungan magis dari batu-batu. Namun ia meyakini bahwa sebagaimana benda alam lain, batu-batu tersebut juga memiliki energi sesuai dengan kandungan mineralnya. Energi dari kandungan-kandungan mineral dalam batu-batu tersebut diyakini akan berinteraksi dengan energi dari kandungan-kandungan mineral dalam tubuh manusia pemakainya. Untuk batu Satam, Sujarwanto menjelaskan bahwa batu tersebut memiliki energi panas seperti api sehingga batu tersebut tak cocok bila dikenakan oleh orang yang tempramennya tinggi.
Dalam hal pariwisata, batu Satam menjadi salah satu daya tarik Belitung. Para pelancong yang menikmati wisata pulau penghasil timah itu banyak yang berusaha menyempatkan diri untuk membeli batu Satam yang telah diolah menjadi kalung, giwang, bros, cincin, tasbih, tongkat komando, dan lain sebagainya.Asal muasalnya sebagai benda langit memang menjadi daya tarik tersendiri bagi batu-batu meteor. Melansir artikel NationalGeographic.com berjudul 5,000-Year-Old Bead Made From Meteorite yang terbit pada 31 Mei 2013, batu-batu meteor ternyata sudah digunakan oleh bangsa Mesir kuno sebagai bagian peradabannya. Hingga kini pesona batu-batu meteor tampaknya masih memukau banyak orang.
Artikel situs berita The New York Times berjudul `Luxury, With More Mechanics and Less Bling` tertanggal 18 Januari 2015 menyebut sebuah jam tangan mewah bernama Jaeger-LeCoultre New Master Calendar di pameran Salon International de la Haute Horlogerie yang dibuat dengan komponen batu meteor. Batu meteor itu berasal dari sabuk asteroid yang terdapat antara planet Mars dan Jupiter.
Tempatnya besar ada 4 lantai dan sangat spacious. Lantai 1 khusus parkiran, lantai 2 family resto,lantai 3 cafe, lantai 4 rooftop yang keren banget viewnya. Interiornya juga bagus, tema rustic gitu yang dominan dengan kayu. View setiap lantainya bagus tapi yang paling bagus itu di rooftopnya.